Sabtu, 23 Juni 2012

KAOS KAKI YANG TERTINGGAL

Beberapa hari ini sayang sering mengajak anak-anak pergi berkeliling naik sepeda. Seperti biasanya, ketika mendengar suara kunci pintu bergerak, mereka langsung berjingkat cepat, "ikuuut...ikuuut". Suasana gaduhpun dimulai seketika itu juga, yang satu lari keluar, yang lain minta digendong. Padahal saya baru akan menyiapkan banyak hal yang diperlukan saat jalan-jalan, seperti sendal mereka, botol minum, hingga sampah yang biasa sekalian saya buang ke TPA.Karena tidak mau ribet, kadang kaos kaki pun tertinggal tak melekat di kaki.

Seminggu belakangan muncul sesuatu di kaki, rasanya kurang nyaman seperti kulit kering, tapi lama kelamaan jadi memerah. Sebelumnya saya tidak pernah mengalaminya.Saya coba berfikir, ada apa ya dengan jari kaki saya??? .......Lama berfikir akhirnya terlintas "Kaos kaki yang tertinggal" ya...biasanya saya menggunakan kaos kaki, tapi beberapa hari belakangan ini "ia" saya tinggalkan di rumah. Ah, mungkin kedengaran sepele, tapi alhamdulillah masih diingatkan.

Kadang, kepekaan itu harus dipertajam, terlebih dalam sikon yang jarang orang mengingatkan kita. Seperti halnya pembinaan terhadap diri kita, ada yang namanya tarbiyah dzatiyah, pembinaan yang dilakukan sendirian untuk dirinya sendiri, Mungkin Kepekaanpun sama, ketika tidak ada orang lain yang peka dengan sesuatu yang salah dalam diri kita,maka kita sendirilah yang harus rajin bercermin pada hati nurani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar